
MMA Indonesia, Jeka Saragih, menatap duel melawan Joo Sang Yoo di UFC 316. Kekalahan di laga terakhir UFC mengajarkan Jeka untuk tidak buru-buru.
Jeka Saragih akan kembali tampil di pentas UFC dalam duel kelas bulu melawan Joo Sang Yoo pada ajang UFC 316: Merab Dvalishvili vs Sean O’Malley 2.
Ajang prestisius MMA itu akan digelar pada Sabtu 7 Juni 2025 di Newark, New Jersey, Amerika Serikat atau Minggu (8/6/2025) pagi WIB.
Pada Jumat (30/5/2025) dalam sebuah sesi virtual yang difasilitasi oleh UFC Indonesia, KOMPAS.com berkesempatan berbincang dengan Jeka Saragih jelang duelnya menghadapi Joo Sang Yoo.
Lawan yang akan dihadapi Jeka merupakan petarung asal Korea Selatan dengan rekor sempurna.
Meski baru akan menatap duel pertamanya di pentas UFC, Joo Sang Yoo mengukir delapan kemenangan tanpa kekalahan dalam kariernya sejauh ini di dunia profesional MMA.
Empat dari delapan kemenangan Joo Sang Yoo terdiri dari tiga KO/TKO dan satu submission.
Di sisi lain, ini akan menjadi penampilan ketiga Jeka di UFC, setelah mencatat satu kemenangan dan satu kekalahan dari dua laga sebelumnya.
Ia meraih debut gemilang ketika menumbangkan Lucas Alexander di laga perdananya.
Namun, di penampilan keduanya, Jeka harus mengakui keunggulan Westin Wilson.

Kekalahan itu memberinya pelajaran penting tentang bagaimana mengelola strategi dalam pertarungan.
“Ya yang dipelajari di pertandingan kedua UFC saya terlalu buru-buru untuk meng-KO lawan,” tutur Jeka Saragih menjawab pertanyaan KOMPAS.com.
“Jadi saya tidak mengantisipasi kelemahan saya jadi ketika saya udah pukul dia agak goyang saya terlalu nafsu nabrak dia, pas udah rapat dia take down,” ucap petarung asal Simalungun tersebut.
Kekalahan dari Westin Wilson menyisakan pelajaran bagus bagi Jeka untuk menatap laga penting lain UFC melawan Joo Sang Yoo.
“Itu yang kemarin harus saya pelajari jangan terlalu buru-buru dan harus bisa melihat keunggulan kita. Harus bisa kita membawa permainan itu ke permainan kita,” ungkap Jeka.
Leave a Reply