
Jeka Saragih bertarung membawa nama Indonesia di pentas UFC. Selama kiprahnya di ajang bergengsi MMA itu, ia juga menghadapi pandangan sebelah mata.
Jeka Saragih tahu betul rasanya diremehkan. Petarung asal Simalungun ini tak cuma dituntut mengasah teknik bertarung di atas kanvas, namun juga membentengi mental dari pandangan minor.
Pria asal Simalungun Sumatra Utara itu merupakan petarung Indonesia pertama yang mampu menembus UFC, ajang MMA alias seni bela diri campuran bergengsi dunia.
Jeka Saragih mendapatkan kontrak yang ia nantikan setelah menyita perhatian dalam ajang Road to UFC.
Pada semifinal Road to UFC di Abu Dhabi, Uni Emirates Arab, Oktober 2022, Jeka Saragih memukul KO sang lawan asal Korea Selatan, Ki Won Bin.
Kekalahan lantas diderita Jeka Saragih pada partai puncak Road to UFC dari Anshul Jubli (India). Namun, pada akhirnya petarung berjulukan Si Tendangan Maut ini tetap mendapatkan kontrak dari UFC.
“Kalau dibilang diremehkan, setiap saya terjun, Road to UFC udah diremehkan sampai saya masuk UFC, sampai saya menang di UFC tetap aja ada yang menjatuhkan kita,” tutur Jeka Saragih kepada sejumlah media pada Jumat (30/5/2025).
KOMPAS.com bersama sejumlah media lain berkesempatan melakukan perbincangan virtual dengan Jeka Saragih yang sedang berada di Amerika Serikat untuk mempersiapkan pertarungan melawan Joo Sang Yoo.
Jeka Saragih akan terlibat dalam ajang UFC 316 di Newark, New Jersey, pada 7 Juni 2025 nanti.
Ia bakal turun di duel kelas bulu menghadapi Joo Sang Yoo, petarung asal Korea Selatan yang mengusung rekor sempurna 8 kemenangan tanpa kekalahan di karier profesional MMA.
Ini akan jadi penampilan ketiga Jeka Saragih di UFC. Pada laga debut UFC, Jeka tampil impresif dengan menang KO atas Lucas Alexander.
Kekalahan lantas diderita petarung beralias Si Tendangan Maut itu pada duel keduanya di oktagon UFC. Ia takluk dari Westin Wilson.
“Bukan hanya lawan kita, tapi satu negara kita yang meremehkan,” kata Jeka mengisahkan.
Namun, Jeka Saragih menganggap itu semua sebagai lecutan, bukan tekanan.
“Saya membuat mental saya itu naik terus karena hujatan itu, saya buat jadi motivasi saya supaya ke depannya nanti ada petarung-petarung Indonesia yang bisa berkompetisi di UFC juga,” katanya menjelaskan.
Leave a Reply