
MMA), Conor McGregor, kalah dalam upaya banding untuk kasus pemerkosaan.
Putusan pengadilan perdata sebelumnya menyatakan Conor McGregor bersalah dalam kasus pemerkosaan terhadap seorang perempuan bernama Nikita Hand.
Tiga hakim di Pengadilan Banding Dublin, Irlandia, pada Kamis (28/7), menolak seluruh dasar banding yang diajukan McGregor yang kini berumur 36 tahun.
Dalam sidang perdata November tahun lalu, juri di Pengadilan Tinggi Dublin memutuskan McGregor harus membayar ganti rugi hampir 250.000 euro (sekitar Rp 4,7 miliar) kepada Hand.
Wanita 35 tahun tersebut mengaku jadi korban tindak asusila di sebuah hotel di Dublin pada 2018.
Dalam persidangan, terungkap tuduhan bahwa McGregor telah memperkosa dan menganiaya korban.
Bintang MMA asal Irlandia itu bersikeras bahwa hubungan yang terjadi adalah atas dasar suka sama suka.
McGregor Tanggung Biaya Perkara
Meski begitu, Hand kalah dalam gugatan terpisah terkait kasus penganiayaan yang menyangkut pria lain.

Usai putusan juri November lalu, McGregor juga diwajibkan menanggung seluruh biaya perkara, yang ditaksir mencapai 1,5 juta euro (sekitar Rp 28,2 miliar).
McGregor kemudian mengajukan banding, menuntut agar kasus perdata ini diadili ulang. Tim hukumnya mengklaim terjadi sejumlah kesalahan prosedural dalam sidang sebelumnya, termasuk saat sang petarung menjalani pemeriksaan silang.
Namun upaya itu kandas. McGregor bahkan tak hadir selama proses banding yang berlangsung hampir sebulan penuh.
Usai vonis dijatuhkan, Nikita Hand menyampaikan pernyataan emosional kepada media.
“Proses banding ini membuat saya kembali trauma, tetapi kini saya akhirnya bisa melangkah maju dan mencoba untuk sembuh,” ujarnya dilansir dari AFP.
“Untuk setiap penyintas di luar sana, saya tahu betapa beratnya, tapi tolong jangan diam. Kamu layak untuk didengar, kamu juga layak mendapatkan keadilan,” kata Hand.
Kontroversi McGregor di Luar Arena Oktagon
Dikenal dengan julukan “The Notorious”, McGregor adalah salah satu ikon terbesar dalam sejarah UFC, pernah memegang sabuk juara di kelas bulu dan ringan.
Namun kariernya juga diwarnai kontroversi di luar oktagon. Pada Januari lalu, McGregor digugat di pengadilan Amerika Serikat atas dugaan pelecehan seksual dalam sebuah pertandingan NBA di Miami pada 2023.
Pria asal Dublin itu juga sempat menyatakan niatnya maju dalam pemilihan presiden Irlandia tahun ini.
Meski jabatan itu bersifat seremonial tanpa kekuasaan eksekutif, McGregor masih harus melewati berbagai rintangan hukum dan politik untuk bisa masuk ke bursa kandidat. Pemilihan dijadwalkan paling lambat dilakukan pada pertengahan November 2025.
Leave a Reply